Vika Ririyani dan Moses Laksono Singgih
ABSTRAK
Dalam dunia industri banyak persaingan yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan tersebut meliputi produk, proses produksi, maupun kinerja dari industri. Produk yang dimaksud adalah hasil dari produksi dimana ada atau tidaknya cacat. Untuk proses produksi dapat dilihat dari peralatan yang digunakan, waste yang dihasilkan, serta waktu tunggu antar proses. Kinerja industry dilihat dari jam kerja, kedisiplinan pekerja, serta keahlian pekerja. Adapun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalahmenganalisa dan meminimalkan waste pada proses produksi U-ditch dengan pendekatan Lean Manufacturing. Waste sendiri didefinisikan sebagai segala aktivitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses transformasi input menjadi output sepanjang value stream. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan jenis pemborosan yang paling sering terjadi adalah waiting (21.30%), defective parts (18.34%), dan movement (17.75%). Mapping toolsyang digunakan berdasarkan hasil konversi skor kuisioner ke dalam Matriks VALSAT adalah Process Activity Mapping (42.00%) dan Supply Chain Response Matrix (20.21%). Dari process activity mapping dapat diketahui bahwa proporsi waktu aktivitas transportation sebesar 26.84 %, aktivitas ini termasuk aktivitas necessary non added value. Setelah perbaikan, dilakukan proporsi waktu aktivitas transportation menjadi 11.58 %. Untuk nilai Value Added Ratio (VAR) sebelum perbaikan sebesar 49.13% setelah penerapan perbaikan nilai VAR menjadi 52.87%.
Kata kunci: Lean Manufacturing, Value Stream, VALSAT, Value Added Ratio