Alfa Yohan Wailan Elean dan Moses Laksono Singgih
ABSTRAK
Pabrik gula aren Masarang merupakan salah satu pabrik yang terletak di Sulawesi Utara yang berkomitmen untuk mengembangkan potensi dari tanaman aren, namun pada praktiknya sering terjadi hambatan pada proses produksi. Melalui survei dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa terdapat waste pada proses produksi. Pendekatan lean manufacturing digunakan untuk mengidentifikasi dan mereduksi waste yang terjadi pada proses produksi gula aren. Dari penelitian ini didapatkan bahwa terjadi pengurangan total production lead time sebesar 60,6 % setelah penerapan solusi perbaikan. Dari pengkategorian aktivitas, diketahui bahwa 5 dari 24 aktivitas dalam proses produksi adalah value adding activities. Dengan metode Rank Sum didapatkan bahwa terdapat 3 waste kritis diantara 7 waste dalam konsep lean yaitu : waiting dengan bobot 24,3% sebagai peringkat pertama, unnecessary motion dengan bobot 20,5% sebagai peringkat kedua dan defect dengan bobot 13,8% sebagai peringkat ketiga. Dengan menggunakan root cause analysis diketahui bahwa waiting adalah waste kritis dimana akar penyebabnya adalah kuantitas dari raw material yang tidak konstan dan cenderung sedikit. Solusi perbaikan yang diusulkan untuk menangani permasalahan waiting adalah dengan penambahan jumlah supplier. Kemudian dilanjutkan dengan analisa investasi dan didapatkan nilai NPV Sebesar Rp. 520.398.474,07 serta nilai IRR berada di atas tingkat suku bunga perhitungan.
Kata kunci: Lean manufacturing, Value Stream Mapping, Root Cause Analysis, Studi Kasus, Gula aren