Wardy Tjiong dan Moses L. Singgih
ABSTRAK
Persaingan pasar yang semakin ketat di abad ini membuat perusahaan berlomba-lomba memberikan layanan terbaik bagi pelanggan melalui penyerahan produk tepat waktu. CV.Asia perusahaan yang mengkhususkan pengerjaan plastik pada industri injection moulding dan blow moulding mendapatkan pesanan secara job order dituntut selalu melakukan perbaikan agar seluruh proses dalam bisnisnya berjalan secara efisien dan efektif. Untuk menjawab tantangan tersebut, kualitas produk dan lead time yang pendek merupakan kunci keberhasilan dalam memenangkan kompetisi. Bentuk perbaikan pada lini produksi dengan penerapan metode lean manufacturing untuk mengidentifikasi waste sepanjang value steam untuk menemukan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added). Dilakukan pemetaan berdasarkan jenis pemborosan yang dominan dengan metode value stream mapping tools (VALSAT). Pada tahapan awal kita menganalisa menggunakan big picture mapping untuk menggambarkan whole stream pada proses produksi lalu dari proses pengolahan data diperoleh mapping terpilih yaitu process activity mapping dan supply chain response matrix. Supply chain response matrix, production variety tunnel,quality filter mapping,demand amplification mapping,decision point analysis dan physical structure. Berdasarkan hasil kuisioner pemborosan seven waste yang telah diberikan pada kepala divisi, manager QC, supervisor production dan karyawan yang terkait proses produksi dengan ketentuan skor maksimum 10 (paling sering terjadi) dan minimum 0 (tidak pernah terjadi). Didapatkan 4 skor rata-rata tertinggi yaitu unnecessary inventory (21,71%), overproduction (17,10%), waiting (15,13%) dan unnecessary motion (13,82%).
Kata kunci: lean manufacturing, Big Picture Mapping, Seven Waste,Value Stream Analysis Tools(VALSAT), unnecesarry inventory, over production, waiting, unnecessary motion.