Moses Laksono Singgih dan Mera Kariana
Abstrak
Limbah yang dihasilkan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) berpotensi menghasilkan gas methane yang merupakan salah satu sumber penyebab efek rumah kaca jika terbuang ke atmosfer. Disamping itu limbah padat RPA juga mengandung protein yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Sehingga limbah RPA dapat diolah untuk menghasilkan sumber pendapatan dan tidak mengotori lingkungan. Green Productivity (GP) dapat digunakan dalam mencari solusi untuk meningkatkan produktivitas dan melindungi kelestarian lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa potensi limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan yang ramah lingkungan, membuat alat teknologi tepat guna untuk mempermudah proses pencucian limbah tembolok, usus, ampela dan selaput ampela dan menghitung besar peningkatan produktivitas.Alternatif terpilih dalam penelitian ini adalah membuatalat teknologi tepat guna pencuci tembolok, usus, ampela dan selaput ampela (TUSASELA) yang diikuti dengan modifikasi tata kelola air limbah. Alat TTG Pencuci TUSASELA digunakan untuk mempermudah proses pencucian jeroan sedangkan modifikasi tata kelola air limbah terbaik adalah memasukkan darah dan air limbah pencucian tembolok, usus, ampela dan selaput ampela ke dalam digester untuk menghasilkan bio gas. Dari alternatif tepilih dapat meningkatkan indeks produktivitas yang sebelumnya 120.51% meningkat menjadi 121.533%. Konsumsi air untuk proses di RPA yang dapat dihemat dengan alternatif terpilih 0.02 liter per kilogram ayam yang dipotong. Alternatif terpilih limbah organik dapat dijadikan sebagai revenue generator dan lebih ramah lingkungan.
Kata Kunci: Green Productivity, Limbah Organik, Revenue Generator